Kamis, 29 September 2011

Identifikasi Masalah Sosial




KETIDAKMERATAAN PENGASPALAN JALAN 

Jalan Aspal

Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis (http://id.wikipedia.org/wiki/Aspal).
Biasanya, jalanan yang akan diaspal sebelumnya mengalami kerusakan ataupun rendahnya dataran dijalanan tersebut. Sehingga dapat menimbulkan banjir disaat hujan deras. Aspal terdiri dari berbagai macam:
·         Aspal Alam
Terdiri dari:
Ø  Aspal Danau
Ø  Aspal Batu (pulau Buton, Sulawesi Tenggara)
Ø  Aspal Pasir

·         Aspal Buatan
Ø Aspal Keras
Ø Aspal Cair

Kali ini kita akan mengidentifikasi pada aspal yang sering kita jumpai.

ASPAL KERAS
Aspal keras biasa digunakan untuk bahan pembuatan AC Aspal yang digunakan dapat berupa penetrasi 60 atau 80 yang memenuhi syarat aspal keras.
Tabel 1.2 Persyaratan Aspal Keras 
Jenis Pemeriksaan
Cara Pemeriksaan
Persyaratan
Satuan

Pen. 40
Pen. 60
Pen. 80

Min
Max
Min
Max
Min
Max

Penetrasi (25 C, 5 detik)
PA.0301-76
40
59
60
79
80
99
0.1 mm
Titik Lembek ( ring dan ball )
PA.0302-76
51
63
48
58
46
54
0C
Titik nyala (elev. Open cup)
PA.0303-76
200
200
200
0C
Kehilangan berat( 163 C, 5 jam )
PA.0304-76
0.4
0.4
0.4
% berat
Kelarutan( CCL4 )
PA.0305-76
99
99
99
% berat
Daktilitas (25 C, 5 cm / detik)
PA.0306-76
75
100
100
Cm
Penetrasi setelah kehilangan berat
PA.0301-76
75
75
75
% semula
Berat jenis (25 C)
PA.0307-76
1
1
1
Gr / cm

Lalu apa masalah dari semua ini?
Di RT 02 RW 019 diadakan pengaspalan jalan di Jl. Lumbu Utara 1B. Pengaspalan ini akan terlaksana bila semua warga dari RT tersebut menyumbang bersama, namun suatu hari sebagian kecil warga dari RT tersebut menolak untuk diaspal jalan yang berada di depan rumahnya. Mengapa? Padahal manfaat dari diaspalnya jalanan tersebut adalah:
Ø  Saat hujan deras, banjir tidak akan melanda
Ø  Jalanan menjadi lebih rapi dan indah
Saat identifikasi lebih jauh ke dalam masalah ini, ternyata ada beberapa alasan yang menyebabkan ketidakmerataan pengaspalan jalan tersebut:
Ø  Diduga bahan aspal tersebut bukanlah bahan yang bagus, melainkan aspal tersebut adalah aspal bekas yang sudah tak terpakai.
Ø  Biaya pengaspalan yang jauh lebih murah dari yang seharusnya menguatkan dugaan sebelumnya
Ø  Melihat hasil dari pengaspalannya, ternyata kurang bagus. Aspal masih seperti setengah jadi, mudah untuk dirusak.

Menurut saya, sebagai warga dari RT tersebut. Tidak masalah bila memang biaya pengaspalan lebih mahal jika hasilnya memang bagus, dari pada mengaspal jalan dengan biaya lebih murah namun hasilnya kurang memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar