Rabu, 02 Oktober 2013

Karaoke

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Apa kabarnya teman-teman di malam hari ini? Alhamdulillah bila kalian dalam keadaan baik, bagi yang tertimpa penyakit semoga lekas diberikan kesembuhan oleh Allah SWT. amin....

Pada malam kali ini, saya akan mengupas sedikit tentang yang namanya KARAOKE. Pasti dalam benak kalian bila mendengar kata karaoke akan langsung berfikir pada sebuah aktifitas dimana seseorang menyanyi diiringi dengan musik dan lirik, memang betul kenyataannya bahwa definisi dari kata karaoke adalah itu.

Lalu, dari mana asal mula kegiatan karaoke tersebut? Dalam situs Wikipedia.com menjelaskan bahwa kata Karaoke berasal dari Bahasa Jepang yaitu カラオケ(KaRaOKe). Asal kata Bahasa Jepang itu sendiri merupakan kata majemuk dari (Kara) yang berarti “Kosong” dan オーケストラ (Ökesutora) dari kata Orkestra, lalu diambil kata Kara yang artinya kosong untuk karaoke adalah karena lagu yang ditampilkan dalam layar televisi tersebut tanpa vokal atau berarti lagu tersebut kosong tanpa penyanyi.

Sejarah
          Konsep studio dalam merekam suara dimana suara penyanyi utamanya dihilangkan sudah ada bersamaan dengan rekaman aslinya itu sendiri, dimana para musisi baik pemula ataupun profesional tampil dalam suatu acara dan anggota band atau orkestranya tidak hadir maka digunakanlah konsep “karaoke” untuk sang vokalis dari grup band tersebut.
          Sejarah karaoke pada pada tahun 1961-1966 ada di Amerika, dimana stasiun TV Amerika, NBC membawakan acara TV karaoke yang dinamakan “Sing Along with Mitch”. Pembawa acara dari acara tersebut adalah Mitch Miller dengan paduan suaranya yang melampirkan lirik lagu yang mereka nyanyikan di bagian bawah layar TV penonton.
          Di tahun 1971 asal mula karaoke di klaim oleh salah seorang drummer jepang Daisuke Inoue di Kobe, Jepang. Di Jepang hiburan musik biasa diberikan di tempat-tempat seperti tempat makan dan tempat pesta, Daisuke sering menjadi bintang tamu di Utagoe Coffehouse. Dia di sana tampil untuk memberikan suguhan lagu sehingga para pengunjung dapat ikut bernyanyi, menyadari potensi pasar, Daisuke membuat sebuah mesin seperti perekam suara yang dapat memutarkan lagu untuk setiap  koin 100 yen.
          Pada tahun 1990, karaoke telah menyebar ke seluruh Asia dan negara lain di dunia. Sudah terdapat mesin karaoke rumahan namun tidak sukses di pasaran negara Amerika dan Canada. Ketika sang pembuat menyadari masalah ini, mesin tersebut tidak lagi dijual hanya sekedar untuk karaoke saja. Namun, mesin ini bagaikan Sistem Bioskop Rumahan untuk meningkatkan kualitas menonton TV saja menjadi kualitas layaknya Bioskop sungguhan.

          Teman-teman kini sudah tahu karaoke itu ternyata sejarahnya cukup rumit, yang membuat disisihkan fungsional utama sebuah karaoke menjadi fitur tambahan dalam sebuah Bioskop Rumahan. Terimakasih sudah membaca tulisan saya, semoga terhibur dan bertambah wawasannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar