Sabtu, 18 Mei 2013

Penahanan Kesalahan & Help Dokumentasi


A. Penahanan Kesalahan

Kesalahan  pengukuran  dapat diklasifikasikan  sebagai  kesalahan  acak  atau kesalahan sistematis.

1. Jenis-jenis Kesalahan

a. Kesalahan acak adalah fluktuasi statistik (dalam kedua arah) pada ukuran data sebenarnya karena keterbatasan ketelitian alat pengukuran. Kesalahan acak bisa diperkirakan melalui analisis statistik dan bisa dikurangi dengan memperbanyak pengamatan.

b. Kesalahan sistematis adalah ketidakakuratan hasil secara tetap pada arah yangsama. Kesalahan ini sulit dideteksi dan tidak bisa di analisis statistik. Jika kesalahan sistematis diidentifikasi ketika mengkalibrasi lagi sebuah standar, menerapkan koreksi atau faktor koreksi untuk mengimbangi efek yang bisa mengurangi ketidakseimbangan. Tidak seperti pada kesalahan acak, kesalahan sistematis tidak bisa dideteksi atau dikurangi dengan meningkatkan jumlah pengamatan.

2. Petunjuk Pencegahan Kesalahan
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya kesalahan, yaitu:
A.    Menghapus mode-mode atau menyediakan petunjuk yang terlihat untuk mode-mode tersebut.
B.     Gunakan teknik koding yang baik (warna, gaya).
C.     Memaksimalkan pengenalan, mengurangi hafalan.
D.    Merancang urutan gerak atau perintah yang tidak sama.
E.     Mengurangi kebutuhan untuk mengetik.
F.      Memungkinkan pertimbangan ulang aksi-aksi yang dilakukan oleh user, misalnya memindahkan file dari recycle bin.

3. Petunjuk Memperbaiki Kesalahan
Jika kesalahan sudah tak sengaja terjadi, maka cara untuk memperbaikiya adalah:

·         Menyediakan tipe-tipe tanggapan yang sesuai.
·         Query: bertanya pada user apa yang sudah dilakukan, kemudian melegalkan tindakan yang salah.
·         Menyediakan fungsi “undo” dan pembatalan dari proses yang sedang berjalan.
·         Meminta konfirmasi untuk perintah yang drastis dan bersifat merusak.
·         Menyediakan pengecekan yang beralasan pada masukan data.
·         Mengembalikan kursor ke area kesalahan, memungkinkan untuk melakukan perbaikan.
·         Menyediakan beberapa kecerdasan buatan.
·         Menyediakan akses cepat kepada bantuan untuk konteks-sensitif.

B. Help Dokumen

1. Jenis-jenis dokumen

1.      Dokumen Menurut Ketajaman Analisis
·    Dokumen Primer, dokumen yang disiapkan oleh pengarangnya, berisi mengenai penelitian yang dilakukan sendiri (misalnya: artikel majalah ilmiah/jurnal, laporan penelitian, paten, disertasi, makalah lokakarya, dan kartu informasi.
·    Dokumen Sekunder, dokumen yang berisi informasi mengenai dokumen primer (dokumen yang mengacu ke dokumen primer, karena isinya merupakan deskripsi dan informasi tentang dokumen primer (misalnya: bibliografi, katalog, majalah indeks, majalah abstrak dan daftar isi).
·    Dokumen Tesier, dokumen yang berisi informasi mengenai dokumen sekunder (dokumen yang mengumpulkan, menyarikan dan memindahkan informasi yang semula ada pada dokumen sekunder dan terkadang dokumen primer yang kemudian diolah sesuai dengan kepentingan pemakai atau pembaca (misalnya: buku ajar, direktori serta panduan literature bibliografi dari bibliografi).

2.      Dokumen Grey Literature
Grey Literature = literatur kelabu = unconventional literature = non conventional literature = literatur nonkomersial, jenis dokumen yang sukar atau tidak mungkin ditemukan di pasaran bahkan perpustakaan (atau perpustakaan tidak semua memiliki), misalnya: prosiding seminar, laporan penelitian, disertasi, naskah-naskah kerjasama, kertas kerja pertemuan ilmiah/seminar, terbitan peerintah. Hal ini dikarenakan jumlah cetakan/terbitannya sangat terbatas. Untuk bisa mendapatkan grey literature, perpustakaan harus memiliki hubungan yang baik dengan suatu lembaga/instansi.

2. Alat Bantu
 Alat – alat bantu pencarian informasi dalam dokumen antara lain :

- indeks : daftar penulis, daftar judul, daftar tabel, daftar gambar, daftar kata-kata kunci, dll
- konkordansi : daftar kata – kata dengan penunjuk ke baris tertentu yang memunculkannya
- thesaurus : daftar sinonim dan istilah – istilah yang lebih luas maupun lebih sempit
- daftar isi : isi dokumen secara garis besar.


Sumber:
Kassa9
Blogspot
widodo.staff.uns.ac.id
Luthfi Wafdan Hadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar